Minggu, 26 Februari 2012

Nyeri Mendadak Seperti Ketendang Waspadai Testis Terpuntir

Jakarta, Umumnya orang hanya menyadari gangguan ukuran pada testis saja, tapi sebenarnya pada kelainan tertentu bisa membuat testis terpuntir. Jika tiba-tiba diserang rasa nyeri mendadak seperti ketendang, waspadai testis terpuntir.

"Gejalanya sakit mendadak kaya ketendang itu aja, kalau seperti itu mikirnya melintir testisnya," ujar Dr dr Nur Rasyid, SpU disela-sela acara seminar media 'Faktor Spermatozoa Penyebab Infertilitas Pria' di Hotel Akmani, Jakarta, Rabu (22/2/2012).

Dr Rasyid menuturkan terkadang orang tidak menyadari hal ini sehingga baru datang ke dokter pada hari kedua atau ketiga yang kadang sudah disertai demam sehingga dokter menganggap infeksi padahal awalnya testis melintir.

Kondisi testis terpuntir ini paling sering dialami oleh remaja. Penyebabnya karena orang tersebut memiliki kelainan dari testisnya sehingga penggantungnya relatif longgar jadi kadang-kadang sewaktu ia tidur bisa melintir testisnya.

Kelainan ini biasanya sudah ada sejak ia bayi tapi memang kalau dilihat secara kasat mata tidak terlihat ada kelainan apa-apa. Bentuknya normal-normal saja cuma kadang orang yang testisnya suka naik turun dalam arti kadang terlihat kadang tidak, maka ia berisiko lebih tinggi mengalami testis terpuntir.

"Kalau terpuntirnya masih di bawah 6 jam maka itu bisa kita operasi dengan cara diikat sehingga bisa balik normal lagi, tapi kalau antara 6-12 jam itu kira-kira sudah ada 50 persen kerusakan," ujar Dr Rasyid yang menjadi Ketua ASRI Urology Center.

Namun jika dibiarkan dan sudah lebih dari 24 jam maka kerusakannya sekitar 80-90 persen yang bisa menyebabkan testis mati sehingga perlu dioperasi untuk diangkat karena testis mati ini akan dianggap benda asing yang menimbulkan reaksi imunologi.

Jika testis ini terpaksa harus diangkat maka akan mempengaruhi produksi sperma di dalam tubuhnya yang nantinya berujung pada gangguan kesuburan. Hal ini karena sekitar 85 persen volume testis ini untuk memproduksi sperma.

"Jadi kalau waktu kecil testis anak suka naik turun, sebaiknya dilakukan operasi fiksasi sehingga mengurangi risiko terjadinya testis terpuntir," ujar Dr Rasyid.

(ver/ir)

Bersumber dari : Vera Farah Bararah - detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar